Kamis, 19 Desember 2013

IBD BAB 3

KONSEPSI ILMU BUDAYA
DASAR DALAM
KESUSTRAAN
 
 
 
 
PENGERTIAN SASTRA

 
Sastra ukan hanya sekedar istilah yang menyebut fenomena yang sederhana dan gampang. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati.
 
Rene Welleck dan Austin Warren, memberikan definisi bahasa dalam tiga hal yaitu : 1. segala sesuatu yang tertulis; 2. segala sesuatu yang tertulis dan menjadi buku terkenal, baik dari segi isi maupun bentuk kesusastraannya; 3. sebagai karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominant dan bermediumkan bahasa.
  
A. Pengertian Seni
Dalam bahasa sanskerta, kata seni disebut dengan cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berari berwarna dan kata jadinya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk – bentuk yang indah ataudihiasi dengan yang indah. Cilpasastra yang banyak disebut – sebut dalam sejarah kesenia, dalam buku atau pedoman bagi para ciplin yaitu tukang.
Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif.
 
Peranan sastra
 
Dari dulu hingga saat ini karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalm kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. Ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakay yang mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan dan partisipasi.
Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai mahkluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang jelas.
Selain itu sastra juga memiliki peran sebagai  pendorong menciptalkan masyarakat modern yang beradab dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai – nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.
Dengan sastra manusia dapat mengungkapan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona.
 
 
B. Menghubungkan Antara Sastra, Seni dengan Ilmu Budaya dasar
 
Permasalahan sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi yang diulas oleh ibd ada yang berkaitan dengan sastra dan juga seni.
Latar belakang IBD  dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikiut :
 
  1. Kenyataan bahwa bangsa  Indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan – ikatan primordial, kesukaan dan kedaerahan.
  2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negated berupa terjadinya perubahan dan pergeseran system niloai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengarunhya.
  3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang diciptakan.
 
Ilmu Budaya dasar yang berdasarkan dengan prosa
 
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
 
 
Nilai – Nilai dalam Prosa fiksi
 
            Prosa fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban oleh pelaku – pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
            Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai – nilai lewat prosa fiksi yaitu :
  1. Prosa fiksi memberikan kesenangan.
  2. prosa fiksi memberikan informasi
  3. Prosa fiksi memberikan warisan Kultural
  4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan.
 
( 2 Karya Sastra )
Jenis - Jenis Karya Sastra Indonesia 2
KESUSASTRAAN; berasal dari bahasa sansekerta yaitu susastra yang berarti indah. Jenis karya sastra dapat dibagi menjadi tiga; puisi, prosa dan drama.
PUISI : Salah satu jenis karya sastra yang memiliki unsur sajak, bait, baris dan tipografi.
Ciri-ciri puisi :
  1. Terdiri dari beberapa bait
  2. Memiliki pencitraan
  3. Memiliki sajak/rima
  4. Memiliki tipografi
  5. Memakai konotasi
  6. Bahasa lebih padat
PROSA : Salah satu jenis karya sastra yang berupa karangan yang mencritakan tentang kehidupan manusia dan tidak terikat oleh unsur-unsur dalam puisi.
Ciri-ciri prosa :
  1. Berbentuk bebas dalam susunan paragraf
  2. Tidak terikat pada bentuk puisi
  3. Memiliki unsur intrinsik
DRAMA : Salah satu jenis karya sastra yang dimainkan sekelompok orang kemudian dipentaskan di atas panggung.
Ciri-ciri drama :
  1. Terdapat pemeran tokoh cerita
  2. Dialog lebih dominan dan ditampilkan dalam bentuk lisan
  3. Dopentaskan berupa gerak, mimik dan suara
  4. Terdapat babak dan adegan
  5. Terdapat gambaran panggung
  6. Memiliki properti
 
( 1 Contoh Prosa )
 
Monyet dan Ayam
Pada suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. Si Yamyam dan si Monmon namanya. Namun persahabatan itu tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Monmon yang suka semena-mena dengan binatang lain. Hingga, pada suatu petang si Monmon mengajak Yamyam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang, si Monmon mulai merasa lapar. Kemudian ia menangkap si Yamyam dan mulai mencabuti bulunya. Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin memakan sahabatmu?” teriak si Yamyam. Akhirnya Yamyam, dapat meloloskan diri.
Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu adalah tempat kediaman si Kepiting. si Kepiting merupakan teman Yamyam dari dulu dan selalu baik padanya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang rumah si Kepiting. Di sana ia disambut dengan gembira. Lalu Yamyam menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk penghianatan si Monmon.
Mendengar hal itu akhirnya si Kepiting tidak bisa menerima perlakuan si Monmon. Ia berkata, “Mari kita beri pelajaran si Monmon yang tidak tahu arti persahabatan itu.” Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai si Monmon. Mereka akhirnya bersepakat akan mengundang si Monmon untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat.
Kemudian si Yamyam mengundang si Monmon untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan rakusnya si Monmon segera menyetujui ajakan itu karena ia berpikir akan mendapatkan banyak makanan dan buah-buahan di pulau seberang. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai di tengah laut, Yamyam dan kepiting berpantun. Si Yamyam berkokok “Aku lubangi ho!!!” si Kepiting menjawab “Tunggu sampai dalam sekali!!”
Setiap kali berkata begitu maka si Yamyam mencotok-cotok perahu itu. Akhirnya perahu mereka itu pun bocor dan tenggelam. Si Kepiting dengan tangkasnya menyelam ke dasar laut, sedangkan Si Yamyam dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Si Monmon yang berteriak minta tolong karena tidak bisa berenang. Akhirnya ia pun tenggelam bersama perahu tersebut.
(Disarikan dari Abdurrauf Tarimana, dkk, “Landoke-ndoke te Manu: Kera dan Ayam,” Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara, Jakarta: Dept. P dan K, 1978, hal. 61-62)
 
IBD yang dihubungkan dengan Puisi
 
            Puisi adlaah ekspresi pengalam jiwa penyiar mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang astistic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. Figura bahasa
  2. Kata yang bermakna ganda
  3. Kata – kata berjiwa
  4. Kata – kata yang sudah diberi nilai – nilai, rasa, dan asosiaso – asosiasi tertentu.

Hubungan puisi dengan IBD yaitu :
  1. Hubungan Puisi dengan pengalaman hidup manusia
  2. Puisi dan keinsyafan ata keasadaran Individual
  3. Puisi dan keinsyafan sosial
 
Contoh Puisi
 
AKU BERKACA
Oleh Chairil Anwar

Ini muka penuh luka
Siapa punya ?

Kudengar seru menderu
dalam hatiku
Apa hanya angin lalu ?

Lagu lain pula
Menggelepar tengah malam buta

Ah.......!!


Segala menebal, segala mengental
Segala tak kukenal .............!!
Selamat tinggal ................!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar