Kamis, 20 Maret 2014

Tugas 1 ( Hewan, Tumbuhan, Mitos, Legenda dan cerita rakyat)



MAKALAH SOFT-SKILL
Penjelasan tentang hewan, tumbuhan
Mitos, cerita rakyat dan legenda



RETNO VANIA ANNISA
175-134-57
1PA15
FAKULTAS PSIKOLOGI
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014


KATA PENGANTAR
            Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah yang maha esa atas kuasa dan rahmatnya sehinnga penyusunan tugas soft-skill ini berjalan dengan baik dan lancar.
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji keterampilan para mahasiswa untuk mendukung kegiatan dalam belajar. Soft skills merupakan bagian kompetensi kepribadian yang sudah ditetapkan di peraturan undang – undang yang menjadi salah satu mata kuliah yang harus dipelajari oleh semua mahasiswa.  Dalam soft skills kali ini adalah Matematika dan Ilmu Alamiah dasar.
 Ilmu alamiah dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala – gejala alam semesta, termasuk bumi yang kita tinggali ini, sehingga terbentuklah komsep dan juga prinsip. Ilmu Alamiah Dasar Hanya mengkaji konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar. Di tugas pertama ini adalah tugas softskill Matematika dan alamiah dasar yang memiliki peran sebagai salah satu kegiatan alam pikiran manusia, karena perhitangan matematis menjadi dasar teknologi dan dasar pemikiran sebagai ilmu terapan alamiah.
Dikarenakan memiliki unsur alamiah atau keingintahuaan manusia. Disini akan saya jelaskan tentang salah satu hewan terindah di dunia, Tumbuhan yang sudah hampir punah, dan juga pengertian dari mitos, legenda, dan cerita rakyat.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR  ................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................. 3
BAB I PENDAHULAN
1.1 LATAR BELAKANG  ............................................. 4
1.2 PERUMUSAN MASALAH .................................... 4
1.3 TUJUAN PENULISAN ........................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan hewan ..................................................... 5
2.2 Penjelasan Hewan Panda ......................................... 6
2.3 Penjelasan Tumbuhan .............................................. 7
2.4 Penjelasan balam suntai............................................ 8
2.5 Definisi Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat ............  9
2.6 Contoh Mitos .......................................................... 10
2.7 Contoh Legenda ...................................................... 11
2.8 Contoh Cerita Rakyat .............................................. 12
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA .................................................... 14


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai mahasiswi, kita diharuskan untuk mengembangkan softskill kita. Tidak hanya untuk menambah nilai tugas di mata kuliah ini, tetapi juga bermanfaat untuk pemikiran kita dan juga mengembangkan kemampuan kita.  Di makalah ini akan dijelaskan tentang hewan mamalia panda, bunga yang indah Crash or the Titan, Mitos yang sangat terknal dikalangan masyarakat indonesia, cerita rakyat dan juga legenda.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

  1. ·        Apa itu hewan panda?
  2. ·        Apa itu tumbuhan?
  3. ·        Tumbuhan apa kah Balam suntai?
  4. ·        Apakah mitos itu?
  5. ·        Apakah Legenda itu?
  6. ·        Apakah Cerita Rakyat itu?

1.3  TUJUAN PENULISAN

  1. ·        Mengetahui tentang hewan dan tumbuhan
  2. ·        Mengetahui Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat
  3. ·        Memahami tentang mitos, legenda dan cerita Rakyat

BAB II . PEMBAHASAN

2.1 PENJELASAN TENTANG HEWAN

Hewan atau sering juga kita sebut binatang adalah kelompok organisme yang di golongkan di kerajaan Anmalia atau metazoa, yaitu salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi.  Yang nama lainnya adalah fauna atau margasatwa. Hewan dalam pengertian modernnya mencakup hanya kelompok bersel banyak ( multi selular ) dan terorganisasi dalam fungsi – fungsi yang berbeda, sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang tidak membuat energi dengan sendirinya, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.

Hewan memiliki daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai bersar tertentu, dan tinggi tertentu, memerlukan makanan dalam bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak.  Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya. Alat pernapasan pada hewan pun bermacam – macam tergantung pada tempat hidupnya, ada yang bernapas dengan paru – paru seperti anjing, insang seperti ikan, kalit seperti cacing, dan trakea seperti serangga. Hewan tidak memiliki indra pemikir, dan dapat dikendalikan oleh manusia atau jinak dan tentu saja kehidupannya dapat berakhir.
Klasifikasi Hewan :

-        Tulang Belakang
o   Vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang
o   Invertebrata yaitu hewan tanpa tulang belakang
-        Filum
o   Porifera : Hewan yang berpori – pori
o   Chidaria : Hewan berongga
o   Platyhelminthes : Cacing pipih
o   Nematoda : cacing gilik
o   Annelida : Cacing gelang
o   Mollusca : hewan lunak
o   Arthropoda : hewan berkaki buku
o   Echinodermata : Hewan berkulit duri
o   Chordata : Hewan bertulang belakang
-        Makanan
o   Karnivora : hewan pemakan daging
o   Hebivora : hewan pemakan tumbuhan
o   Omnivora : hewan segalanya
o   Insektivora : hewan pemakan serangga
-        Suhu
o   Poikiloterm : Hewan berdarah dingin
o   Homoiterm ; Hewan berdarah panas.

2.2 PENJELASAN HEWAN ( PANDA )



Panda atau dikenal sebagai kucing besar yang warna hitam – putih adalah hewan yang dikelompokkan dalam kerajaan Animalia dengan ordo karnivora, yang biasanya diklasifikasikan ke dalam keluarga beruang, Ursidae. Panda adalah hewan asli Tiongkok tengah. Panda tinggal di wilayah pegunungan.

Panda termasuk hewan yang langka yang hidup di daerah tertentu. Panda memiliki keunikan tersendiri, tubuhnya menyerupai beruang dengan kulit putih dan belang hitam, kelopak matany berwarna hitam menambah karismatik seekor panda sebagai hewan terunik, terlangka dan termanis di dunia. Akan tetapi panda tidak seperti yang kita lihat, yaitu hewan yang tampaknya lembut, panda sebenarnya adalah hewan yang kuat, mempunyai cakar yang kokoh, serta gigi yang tajam, bulunya sangat kasar dan tebal, juga berminyak. Bulu panda berfungsi menjaga kehangatan tubuhnya dari segala cuaca buruk.

Panda hanya tinggal dan hidup di daratan Cina. Walaupun beberapa panda lainnya telah dikirim ke berbagai negara sebagai wujud pelestarian. Sayangnya bintang yang lucu ini tetaplah tergolong binatang langka dan unik dari negara tirai bambu.
Panda termasuk keluarga beruang, meskipun tergolong keluarga beruang, tubuh panda jauh lebih kecil dari pada tubuh beruang. Tinggi badan panda dewasa sekita 1,5 meter dengan berat badan 110 kilogram.
Di negara asalnya, panda adalah harta yang paling berharga, selain itu panda juga sebagai simbol pers.

2.3 PENJELASAN TUMBUHAN


Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu.

2.4  PENJELASAN BALAM SUNTAI



Tanaman Balam suntai, tanaman ini dikenal pada tahun 1689 oleh J.P.Breyne sudah cukup terkenal cukup luas oleh masyarakat Indonesia. Balam suntai umbuhadalah salah satu jenis tanaman langka asli Indonesia. Tanaman ini memiliki kualitas kayu yang baik. Habitat tumbuhan ini berada di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua. Akan tetapi tumbuhan langka ini memakan serangga.  Tanaman ini terancam punah karena perburuan liar.

2.5 Definisi Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat

2.5.1 Definisi Mitos

Mitos adalah suatau cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, yang selalu mengandung pengartian tentang alam semesta dan keberadaan makhluk – makhluk didalamnya, serta dianggap benar – benar terjadi oleh masyarakat setempat. Mitos menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranaturalm dan sebagainya. Bagaimana mitos dapat timbul?

Mitos dapat timbul sebagai catatam peristiwa sejarah yang terlalu dilebih – lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatau penjelasan tentang ritual.  Biasanya mitos menceritakan tentang para dewa, manusia,dan pahlawan supranatural. Sebagai kitab suci , umumnya mitos didukung oleh penguasa atau imam/pendeta yang sangat erat dengan suatu agama atau ajaran kerohanian. Dalam suatu masyarakat dimana mitos itu disebarkan, biasanya suatu mitos diangga sebagai kisah yang benar – benar terjadi pada zaman purba.

Mitos sangat erat kaitannya dengan legenda, dan cerita rakyat. Mitos, legenda dan cerita rakyat adalah cerita tradisional dalam jenis yang berbeda. Suatu teori menyatakan bahwa mitos adalah catatan peristiwa bersejarah yang dilebih – lebihkan. Menurut teori ini, penutur cerita melebih – lebihkan peristiwa sejarah secara terus – menerus sampai akhirnya figur dalam sejarah tersebut memperoleh status setara dewa. Beberapa pemikir percaya bahwa mitos merupakan hasil personifikasi kekuatan dan benda mati. Menurut pemikiran ini, orang purba memuja fenomena alam seperti api dan udara, dan perlahan – lahan menggambarkannya sebagai para dewa.

Menurut teori mitor – ritual, keberadaan mitos sangat erat dengan ritual. Teori ini mengklaim bahwa mitos muncul untuik menjelaskan ritual. Menurut Smith, orang – oranga mulai melaksanakan suatu ritual untuk alasan tertenuti yang tidak ada hubungannya dengan mitos; kemudian , setelah mereka melupakan alasana sebenarnya mengenai pelaksanaan ritual tersebut, mereka mencoba melestariukam ritual tersebut dengan menciptakan suiatu mitos dan mengklaim bahwa ritual tersebut dilaksanakan mengenang para dewa.

2.5.2 Definisi Legenda

Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar – benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap oleh masyarakat setempat adalah bagian dari sejarah “Folk History”. Walaupun demikian karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami banyak perubahan sehingga sering skeali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstroksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian – bagiannya dari yang mengandung sifat – sifat folklor.
Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar – benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mitos.

2.5.3 Definisi Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang erat yang mencakup kekayaan budaya dan sejarag yang dimiliki masing – masing budaya umumnya. Cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian disuatu tempat ke tempat yang lain. Tokoh – tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.

2.6 Contoh cerita Mitos

Kanjeng Ratu Kidul dan Keraton Yogyakarta

Percayakah anda dengan cerita tentang Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan? Sebagian dari anda mungkin akan berkata TIDAK. Tapi coba tanyakan kepada mereka yang hidup dalam zaman atau lingkungan Keraton Yogyakarta. Mereka yakin dengan kebenaran cerita ini. Kebenaran akan cerita Kanjeng Ratu Kidul memang masih tetap menjadi polemik. Tapi terlepas dari polemik tersebut, ada sebuah fenomena yang nyata, bahwa mitos Ratu Kidul memang memiliki relevansi dengan eksistensi Keraton Yogyakarta. Hubungan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Keraton Yogyakarta paling tidak tercantum dalam Babad Tanah Jawi (cerita tentang kanjeng Ratu Kidul di atas, versi kedua). Hubungan seperti apa yang terjalin di antara keduanya?

Y. Argo Twikromo dalam bukunya berjudul Ratu Kidul menyebutkan bahwa masyarakat adalah sebuah komunitas tradisi yang mementingkan keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan hidup. Karena hidup ini tidak terlepas dari lingkungan alam sekitar, maka memfungsikan dan memaknai lingkungan alam sangat penting dilakukan. 

Sebagai sebuah hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungan yang menurut masyarakat Jawa mempunyai kekuatan yang lebih kuat, masih menurut Twikromo, maka penggunaan simbol pun sering diaktualisasikan. Jika dihubungkan dengan makhluk halus, maka Javanisme mengenal penguasa makhluk halus seperti penguasa Gunung Merapi, penguasa Gunung Lawu, Kayangan nDelpin, dan Laut Selatan. Penguasa Laut Selatan inilah yang oleh orang Jawa disebut Kanjeng Ratu Kidul. Keempat penguasa tersebut mengitari Kesultanan Yogyakarta. Dan untuk mencapai keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat, maka raja harus mengadakan komunikasi dengan “makhluk-makhluk halus” tersebut. 

Menurut Twikromo, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata (tak terlihat oleh mata), Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman. 
Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ini diaktualisasikan dengan baik. Pada kegiatan labuhan misalnya, sebuah upacara tradisional keraton yang dilaksanakan di tepi laut di selatan Yogyakarta, yang diadakan tiap ulang tahun Sri Sultan Hamengkubuwono, menurut perhitungan tahun Saka (tahun Jawa). Upacara ini bertujuan untuk kesejahteraan sultan dan masyarakat Yogyakarta.

Kepercayaan terhadap Kanjeng Ratu Kidul juga diwujudkan lewat tari Bedaya Lambangsari dan Bedaya Semang yang diselenggarakan untuk menghormati serta memperingati Sang Ratu. Bukti lainnya adalah dengan didirikannya sebuah bangunan di Komplek Taman Sari (Istana di Bawah Air), sekitar 1 km sebelah barat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dinamakan Sumur Gumuling. Tempat ini diyakini sebagai tempat pertemuan sultan dengan Ratu Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul. 

Penghayatan mitos Kanjeng Ratu Kidul tersebut tidak hanya diyakini dan dilaksanakan oleh pihak keraton saja, tapi juga oleh masyarakat pada umumnya di wilayah kesultanan. Salah satu buktinya adalah adanya kepercayaan bahwa jika orang hilang di Pantai Parangtritis, maka orang tersebut hilang karena “diambil” oleh sang Ratu. 

Selain Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mitos Kanjeng Ratu Kidul juga diyakini oleh saudara mereka, Keraton Surakarta Hadiningrat. Dalam Babad Tanah Jawi memang disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati, penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Dan karena kedua keraton (Yogyakarta dan Surakarta) memiliki leluhur yang sama (Kerajaan Mataram), maka seperti halnya Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta juga melaksanakan berbagai bentuk penghayatan mereka kepada Kanjeng Ratu Kidul. Salah satunya adalah pementasan tari yang paling sakral di keraton, Bedoyo Ketawang, yang diselenggarakan setahun sekali pada saat peringatan hari penobatan para raja. Sembilan orang penari yang mengenakan pakaian tradisional pengantin Jawa mengundang Ratu Kidul untuk datang dan menikahi susuhunan, dan kabarnya sang Ratu kemudian secara gaib muncul dalam wujud penari kesepuluh yang nampak berkilauan. 

Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Anda pasti pernah mendengar, bahwa ada sebuah kamar khusus (nomor 308) di lantai atas Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini, tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang Ratu. 

Pengkhususan kamar ini adalah salah satu simbol ‘gaib’ yang dipakai oleh mantan presiden Soekarno. 
Sampai sekarang, di masa yang sangat modern ini, legenda Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan, adalah legenda yang paling spektakuler. Bahkan ketika anda membaca kisah ini, banyak orang dari Indonesia atau negara lain mengakui bahwa mereka telah bertemu ratu peri yang cantik mengenakan pakaian tradisional Jawa. Salah satu orang yang dikabarkan juga pernah menyaksikan secara langsung wujud sang Ratu adalah sang maestro pelukis Indonesia, (almarhum) Affandi. Pengalamannya itu kemudian ia tuangkan dalam sebuah lukisan. 


2.7 Contoh Legenda

Legenda Gunung Kelud dan pengkhianatan cinta

Menurut legenda, Gunung Kelud bukan berasal dari gundukan tanah yang meninggi secara alami. Melainkan terbentuk berkat sebuah pengkhianatan cinta seorang putri Dyah Ayu Puspasari terhadap Lembu Sura.

Kala itu, kecantikan Dyah Ayu Puspitasari, putri Prabu Brawijaya menyilaukan banyak pria. Sang putri yang memiliki tubuh yang amat mempesona itu menarik minat banyak pangeran dan raja untuk melamarnya.

Untuk menyaring siapa jodoh anaknya, Prabu Brawijaya kemudian membuat sayembara. Bagi para pria yang bisa menarik busur Kyai Garudayeksa dan mengangkat gong Kyai Sekadelima, dialah pendamping putri kesayangannya.

Pada saat yang telah ditentukan, para peserta kemudian berkumpul di alun-alun kerajaan. Prabu Brawijaya dan sang putri nampak bertengger di atas singgasana menyaksikan sayembara tersebut. Prabu Brawijaya pun kemudian memukul gong sebagai pertanda sayembara dimulai.

Satu perasatu peserta sayembara mengeluarkan seluruh kesaktiannya untuk merentang busur dan mengangkat gong tersebut. Namun, tak seorang pun yang berhasil melakukannya. Bahkan, tak sedikit pula di antara peserta yang kemudian mendapat musibah, seperti patah tangan dan patah pinggang.

Prabu Brawijaya pun kemudian menutup sayembara tersebut. Namun, ketika dia hendak memukul gong untuk menutup acara, seorang raja berwajah lembu, datang dan memohon izin kepada Prabu Brawijaya untuk ikut dalam sayembara tersebut.

"Ampun Gusti Prabu! Apakah hamba diperkenankan untuk mengikuti sayembara ini?" pinta pemuda itu.

"Hey pemuda, siapa namamu?" tanya Prabu Brawijaya.

"Nama saya Lembu Sura," jawab pemuda itu.

Prabu Brawijaya saat itu beranggapan pemuda berwajah lembu itu tak akan mampu merentangkan busur dan memukul gong seperti yang dikehendakinya.

Namun ternyata, dengan kesaktian yang dimilikinya, Lembu Sura dapat dengan mudah melakukan apa yang disayembarakan. Tepuk tangan penonton pun riuh menggema di pelataran istana.

Namun, sang putri merasa enggan bersuamikan pemuda berkepala lembu. Tak ingin terkesan menolak, Dyah Ayu Puspasari dan Prabu Brawijaya pun kemudian memberlakukan satu syarat tambahan, yakni Lembu Sura harus membuat sumur di puncak gunung.

Saking cintanya, Lembu Sura akhirnya mengerjakan apa yang diminta Dyah Ayu Puspasari tanpa dengan kesulitan. Tapi nyatanya, Dyah Ayu Puspasari dan ayahnya kemudian licik. Saat Lembu Sura berada di dalam sumur itu, Prabu Brawijaya memerintahkan pasukan Jenggala untuk mengubur Lembu Sura dengan batu.

Lembu Sura pun merasa dikhianati. Raja berkepala lembu itu kemudian berteriak lantang hingga terdengar kencang ke atas langit kepada Dyah Ayu dan Prabu Brawijaya.

"Oyoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung. (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau," sumpah Lembu Suro yang merasa dendam.

Tak pelak, sumpah itu membuat raja dan rakyatnya takut, sehingga masyarakat lereng Gunung Kelud hingga kini masih melakukan sesaji sebagai tolak bala sumpah itu yang disebut Larung Sesaji.

Para warga pun meyakini, setiap Gunung Kelud meletus, merupakan pertanda marahnya Lembu Sura akibat dikhianati Dyah Ayu Puspasari dan Prabu Brawijaya.

Acara Larung Saji sendiri hingga kini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan Suro oleh masyakat Sugih Waras. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri.

2.8 Contoh Cerita Rakyat

Cerita Rakyat Sangkuriang

Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.

 Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.

Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya. 

Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.

Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat. Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.

Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.

Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai. Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.

Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.

Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.

Bab III Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan kali ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya di dalam tugas ini. Semoga dalam tugas ini berguna bagu penulis dan juga pembaca.

Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar