MAKALAH
SOFT-SKILL
Penjelasan
tentang hewan, tumbuhan
Mitos,
cerita rakyat dan legenda
RETNO
VANIA ANNISA
175-134-57
1PA15
FAKULTAS
PSIKOLOGI
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah yang maha esa atas kuasa dan
rahmatnya sehinnga penyusunan tugas soft-skill ini berjalan dengan baik dan
lancar.
Tujuan penulisan
artikel ini adalah untuk mengkaji keterampilan para mahasiswa untuk mendukung
kegiatan dalam belajar. Soft skills merupakan bagian kompetensi kepribadian
yang sudah ditetapkan di peraturan undang – undang yang menjadi salah satu mata
kuliah yang harus dipelajari oleh semua mahasiswa. Dalam soft skills kali ini adalah Matematika
dan Ilmu Alamiah dasar.
Ilmu alamiah dasar adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari gejala – gejala alam semesta, termasuk bumi yang kita tinggali
ini, sehingga terbentuklah komsep dan juga prinsip. Ilmu Alamiah Dasar Hanya
mengkaji konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar. Di tugas pertama ini
adalah tugas softskill Matematika dan alamiah dasar yang memiliki peran sebagai
salah satu kegiatan alam pikiran manusia, karena perhitangan matematis menjadi
dasar teknologi dan dasar pemikiran sebagai ilmu terapan alamiah.
Dikarenakan memiliki
unsur alamiah atau keingintahuaan manusia. Disini akan saya jelaskan tentang
salah satu hewan terindah di dunia, Tumbuhan yang sudah hampir punah, dan juga
pengertian dari mitos, legenda, dan cerita rakyat.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
................................................... 2
DAFTAR
ISI .................................................................. 3
BAB
I PENDAHULAN
1.1
LATAR BELAKANG
............................................. 4
1.2
PERUMUSAN MASALAH .................................... 4
1.3
TUJUAN PENULISAN ........................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Penjelasan hewan ..................................................... 5
2.2
Penjelasan Hewan Panda ......................................... 6
2.3
Penjelasan Tumbuhan .............................................. 7
2.4 Penjelasan balam suntai............................................ 8
2.5
Definisi Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat ............ 9
2.6
Contoh Mitos .......................................................... 10
2.7
Contoh Legenda ...................................................... 11
2.8
Contoh Cerita Rakyat .............................................. 12
BAB III
PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA .................................................... 14
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sebagai
mahasiswi, kita diharuskan untuk mengembangkan softskill kita. Tidak hanya
untuk menambah nilai tugas di mata kuliah ini, tetapi juga bermanfaat untuk
pemikiran kita dan juga mengembangkan kemampuan kita. Di makalah ini akan dijelaskan tentang hewan
mamalia panda, bunga yang indah Crash or the Titan, Mitos yang sangat terknal
dikalangan masyarakat indonesia, cerita rakyat dan juga legenda.
1.2
PERUMUSAN MASALAH
- · Apa itu hewan panda?
- · Apa itu tumbuhan?
- · Tumbuhan apa kah Balam suntai?
- · Apakah mitos itu?
- · Apakah Legenda itu?
- · Apakah Cerita Rakyat itu?
1.3 TUJUAN PENULISAN
- · Mengetahui tentang hewan dan tumbuhan
- · Mengetahui Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat
- · Memahami tentang mitos, legenda dan cerita Rakyat
BAB II .
PEMBAHASAN
2.1 PENJELASAN TENTANG HEWAN
Hewan atau sering juga kita sebut
binatang adalah kelompok organisme yang di golongkan di kerajaan Anmalia atau
metazoa, yaitu salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Yang nama lainnya adalah fauna atau
margasatwa. Hewan dalam pengertian modernnya mencakup hanya kelompok bersel
banyak ( multi selular ) dan terorganisasi dalam fungsi – fungsi yang berbeda,
sehingga kelompok ini disebut juga histozoa.
Semua binatang tidak membuat energi dengan sendirinya, tetapi harus mengambil
dari lingkungan sekitarnya.
Hewan memiliki daya gerak, cepat
tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai bersar tertentu, dan
tinggi tertentu, memerlukan makanan dalam bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya
lunak. Sebagian besar hewan bereproduksi
secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya. Alat
pernapasan pada hewan pun bermacam – macam tergantung pada tempat hidupnya, ada
yang bernapas dengan paru – paru seperti anjing, insang seperti ikan, kalit
seperti cacing, dan trakea seperti serangga. Hewan tidak memiliki indra
pemikir, dan dapat dikendalikan oleh manusia atau jinak dan tentu saja kehidupannya
dapat berakhir.
Klasifikasi Hewan :
-
Tulang
Belakang
o
Vertebrata
yaitu hewan yang bertulang belakang
o
Invertebrata
yaitu hewan tanpa tulang belakang
-
Filum
o
Porifera
: Hewan yang berpori – pori
o
Chidaria
: Hewan berongga
o
Platyhelminthes
: Cacing pipih
o
Nematoda
: cacing gilik
o
Annelida
: Cacing gelang
o
Mollusca
: hewan lunak
o
Arthropoda
: hewan berkaki buku
o
Echinodermata
: Hewan berkulit duri
o
Chordata
: Hewan bertulang belakang
-
Makanan
o
Karnivora
: hewan pemakan daging
o
Hebivora
: hewan pemakan tumbuhan
o
Omnivora
: hewan segalanya
o
Insektivora
: hewan pemakan serangga
-
Suhu
o
Poikiloterm
: Hewan berdarah dingin
o
Homoiterm
; Hewan berdarah panas.
Panda atau dikenal sebagai kucing
besar yang warna hitam – putih adalah hewan yang dikelompokkan dalam kerajaan
Animalia dengan ordo karnivora, yang biasanya diklasifikasikan ke dalam
keluarga beruang, Ursidae. Panda
adalah hewan asli Tiongkok tengah. Panda tinggal di wilayah pegunungan.
Panda termasuk hewan yang langka
yang hidup di daerah tertentu. Panda memiliki keunikan tersendiri, tubuhnya
menyerupai beruang dengan kulit putih dan belang hitam, kelopak matany berwarna
hitam menambah karismatik seekor panda sebagai hewan terunik, terlangka dan
termanis di dunia. Akan tetapi panda tidak seperti yang kita lihat, yaitu hewan
yang tampaknya lembut, panda sebenarnya adalah hewan yang kuat, mempunyai cakar
yang kokoh, serta gigi yang tajam, bulunya sangat kasar dan tebal, juga
berminyak. Bulu panda berfungsi menjaga kehangatan tubuhnya dari segala cuaca
buruk.
Panda hanya tinggal dan hidup di
daratan Cina. Walaupun beberapa panda lainnya telah dikirim ke berbagai negara
sebagai wujud pelestarian. Sayangnya bintang yang lucu ini tetaplah tergolong
binatang langka dan unik dari negara tirai bambu.
Panda termasuk keluarga beruang,
meskipun tergolong keluarga beruang, tubuh panda jauh lebih kecil dari pada
tubuh beruang. Tinggi badan panda dewasa sekita 1,5 meter dengan berat badan
110 kilogram.
Di negara asalnya, panda adalah
harta yang paling berharga, selain itu panda juga sebagai simbol pers.
2.3 PENJELASAN TUMBUHAN
Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum
Plantae. Di dalamnya masuk semua
organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan,
semak, terna,
rerumputan, paku-pakuan, lumut,
serta sejumlah alga
hijau. Tercatat
sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya,
tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan
bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung
dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan
pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan
hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Tumbuhan bersifat stasioner atau
tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau
bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini
tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan
yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar
daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak
sekali metabolit
sekunder sebagai
mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu.
2.4 PENJELASAN BALAM SUNTAI
Tanaman Balam suntai, tanaman ini
dikenal pada tahun 1689 oleh J.P.Breyne sudah cukup terkenal cukup luas oleh
masyarakat Indonesia. Balam suntai umbuhadalah salah satu jenis tanaman langka
asli Indonesia. Tanaman ini memiliki kualitas kayu yang baik. Habitat tumbuhan
ini berada di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua. Akan tetapi
tumbuhan langka ini memakan serangga.
Tanaman ini terancam punah karena perburuan liar.
2.5 Definisi Mitos, Legenda dan
Cerita Rakyat
2.5.1 Definisi Mitos
Mitos adalah suatau cerita prosa
rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, yang selalu mengandung
pengartian tentang alam semesta dan keberadaan makhluk – makhluk didalamnya,
serta dianggap benar – benar terjadi oleh masyarakat setempat. Mitos
menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk
penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranaturalm dan sebagainya.
Bagaimana mitos dapat timbul?
Mitos dapat timbul sebagai
catatam peristiwa sejarah yang terlalu dilebih – lebihkan, sebagai alegori atau
personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatau penjelasan tentang
ritual. Biasanya mitos menceritakan
tentang para dewa, manusia,dan pahlawan supranatural. Sebagai kitab suci , umumnya
mitos didukung oleh penguasa atau imam/pendeta yang sangat erat dengan suatu
agama atau ajaran kerohanian. Dalam suatu masyarakat dimana mitos itu
disebarkan, biasanya suatu mitos diangga sebagai kisah yang benar – benar terjadi
pada zaman purba.
Mitos sangat erat kaitannya
dengan legenda, dan cerita rakyat. Mitos, legenda dan cerita rakyat adalah
cerita tradisional dalam jenis yang berbeda. Suatu teori menyatakan bahwa mitos
adalah catatan peristiwa bersejarah yang dilebih – lebihkan. Menurut teori ini,
penutur cerita melebih – lebihkan peristiwa sejarah secara terus – menerus sampai
akhirnya figur dalam sejarah tersebut memperoleh status setara dewa. Beberapa pemikir
percaya bahwa mitos merupakan hasil personifikasi kekuatan dan benda mati. Menurut
pemikiran ini, orang purba memuja fenomena alam seperti api dan udara, dan
perlahan – lahan menggambarkannya sebagai para dewa.
Menurut teori mitor – ritual,
keberadaan mitos sangat erat dengan ritual. Teori ini mengklaim bahwa mitos
muncul untuik menjelaskan ritual. Menurut Smith, orang – oranga mulai
melaksanakan suatu ritual untuk alasan tertenuti yang tidak ada hubungannya
dengan mitos; kemudian , setelah mereka melupakan alasana sebenarnya mengenai
pelaksanaan ritual tersebut, mereka mencoba melestariukam ritual tersebut
dengan menciptakan suiatu mitos dan mengklaim bahwa ritual tersebut
dilaksanakan mengenang para dewa.
2.5.2 Definisi Legenda
Menurut Pudentia, legenda adalah
cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar – benar terjadi,
tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mitos.
2.5.3 Definisi Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah cerita yang
berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat masa lampau yang
menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang erat yang
mencakup kekayaan budaya dan sejarag yang dimiliki masing – masing budaya
umumnya. Cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian disuatu tempat ke
tempat yang lain. Tokoh – tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya
dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.
2.6 Contoh cerita Mitos
Kanjeng Ratu Kidul dan Keraton Yogyakarta
Percayakah
anda dengan cerita tentang Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu
Pantai Selatan? Sebagian dari anda mungkin akan berkata TIDAK. Tapi coba
tanyakan kepada mereka yang hidup dalam zaman atau lingkungan Keraton
Yogyakarta. Mereka yakin dengan kebenaran cerita ini. Kebenaran akan cerita
Kanjeng Ratu Kidul memang masih tetap menjadi polemik. Tapi terlepas dari
polemik tersebut, ada sebuah fenomena yang nyata, bahwa mitos Ratu Kidul memang
memiliki relevansi dengan eksistensi Keraton Yogyakarta. Hubungan antara
Kanjeng Ratu Kidul dengan Keraton Yogyakarta paling tidak tercantum dalam Babad
Tanah Jawi (cerita tentang kanjeng Ratu Kidul di atas, versi kedua). Hubungan
seperti apa yang terjalin di antara keduanya?
Y.
Argo Twikromo dalam bukunya berjudul Ratu Kidul menyebutkan bahwa masyarakat
adalah sebuah komunitas tradisi yang mementingkan keharmonisan, keselarasan dan
keseimbangan hidup. Karena hidup ini tidak terlepas dari lingkungan alam
sekitar, maka memfungsikan dan memaknai lingkungan alam sangat penting
dilakukan.
Sebagai
sebuah hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungan yang menurut
masyarakat Jawa mempunyai kekuatan yang lebih kuat, masih menurut Twikromo,
maka penggunaan simbol pun sering diaktualisasikan. Jika dihubungkan dengan
makhluk halus, maka Javanisme mengenal penguasa makhluk halus seperti penguasa
Gunung Merapi, penguasa Gunung Lawu, Kayangan nDelpin, dan Laut Selatan.
Penguasa Laut Selatan inilah yang oleh orang Jawa disebut Kanjeng Ratu Kidul.
Keempat penguasa tersebut mengitari Kesultanan Yogyakarta. Dan untuk mencapai
keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat, maka raja harus
mengadakan komunikasi dengan “makhluk-makhluk halus” tersebut.
Menurut
Twikromo, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah
satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata
(tak terlihat oleh mata), Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam
kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman.
Kepercayaan
terhadap Ratu Kidul ini diaktualisasikan dengan baik. Pada kegiatan labuhan
misalnya, sebuah upacara tradisional keraton yang dilaksanakan di tepi laut di
selatan Yogyakarta, yang diadakan tiap ulang tahun Sri Sultan Hamengkubuwono,
menurut perhitungan tahun Saka (tahun Jawa). Upacara ini bertujuan untuk
kesejahteraan sultan dan masyarakat Yogyakarta.
Kepercayaan
terhadap Kanjeng Ratu Kidul juga diwujudkan lewat tari Bedaya Lambangsari dan
Bedaya Semang yang diselenggarakan untuk menghormati serta memperingati Sang
Ratu. Bukti lainnya adalah dengan didirikannya sebuah bangunan di Komplek Taman
Sari (Istana di Bawah Air), sekitar 1 km sebelah barat Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat, yang dinamakan Sumur Gumuling. Tempat ini diyakini sebagai tempat
pertemuan sultan dengan Ratu Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul.
Penghayatan
mitos Kanjeng Ratu Kidul tersebut tidak hanya diyakini dan dilaksanakan oleh
pihak keraton saja, tapi juga oleh masyarakat pada umumnya di wilayah
kesultanan. Salah satu buktinya adalah adanya kepercayaan bahwa jika orang
hilang di Pantai Parangtritis, maka orang tersebut hilang karena “diambil” oleh
sang Ratu.
Selain
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mitos Kanjeng Ratu Kidul juga diyakini oleh
saudara mereka, Keraton Surakarta Hadiningrat. Dalam Babad Tanah Jawi memang
disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati,
penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan,
keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Dan karena kedua keraton
(Yogyakarta dan Surakarta) memiliki leluhur yang sama (Kerajaan Mataram), maka
seperti halnya Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta juga melaksanakan berbagai
bentuk penghayatan mereka kepada Kanjeng Ratu Kidul. Salah satunya adalah
pementasan tari yang paling sakral di keraton, Bedoyo Ketawang, yang diselenggarakan
setahun sekali pada saat peringatan hari penobatan para raja. Sembilan orang
penari yang mengenakan pakaian tradisional pengantin Jawa mengundang Ratu Kidul
untuk datang dan menikahi susuhunan, dan kabarnya sang Ratu kemudian secara
gaib muncul dalam wujud penari kesepuluh yang nampak berkilauan.
Kepercayaan
terhadap Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Anda
pasti pernah mendengar, bahwa ada sebuah kamar khusus (nomor 308) di lantai
atas Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu
Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini,
tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang
Ratu.
Pengkhususan kamar ini adalah salah satu simbol ‘gaib’ yang dipakai oleh
mantan presiden Soekarno.
Sampai
sekarang, di masa yang sangat modern ini, legenda Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi
Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan, adalah legenda yang paling spektakuler.
Bahkan ketika anda membaca kisah ini, banyak orang dari Indonesia atau negara
lain mengakui bahwa mereka telah bertemu ratu peri yang cantik mengenakan
pakaian tradisional Jawa. Salah satu orang yang dikabarkan juga pernah
menyaksikan secara langsung wujud sang Ratu adalah sang maestro pelukis
Indonesia, (almarhum) Affandi. Pengalamannya itu kemudian ia tuangkan dalam
sebuah lukisan.
2.7 Contoh Legenda
Legenda Gunung Kelud dan
pengkhianatan cinta
Menurut legenda, Gunung Kelud
bukan berasal dari gundukan tanah yang meninggi secara alami. Melainkan
terbentuk berkat sebuah pengkhianatan cinta seorang putri Dyah Ayu Puspasari
terhadap Lembu Sura.
Kala itu, kecantikan Dyah Ayu Puspitasari, putri Prabu Brawijaya menyilaukan banyak pria. Sang putri yang memiliki tubuh yang amat mempesona itu menarik minat banyak pangeran dan raja untuk melamarnya.
Untuk menyaring siapa jodoh anaknya, Prabu Brawijaya kemudian membuat sayembara. Bagi para pria yang bisa menarik busur Kyai Garudayeksa dan mengangkat gong Kyai Sekadelima, dialah pendamping putri kesayangannya.
Pada saat yang telah ditentukan, para peserta kemudian berkumpul di alun-alun kerajaan. Prabu Brawijaya dan sang putri nampak bertengger di atas singgasana menyaksikan sayembara tersebut. Prabu Brawijaya pun kemudian memukul gong sebagai pertanda sayembara dimulai.
Satu perasatu peserta sayembara mengeluarkan seluruh kesaktiannya untuk merentang busur dan mengangkat gong tersebut. Namun, tak seorang pun yang berhasil melakukannya. Bahkan, tak sedikit pula di antara peserta yang kemudian mendapat musibah, seperti patah tangan dan patah pinggang.
Prabu Brawijaya pun kemudian menutup sayembara tersebut. Namun, ketika dia hendak memukul gong untuk menutup acara, seorang raja berwajah lembu, datang dan memohon izin kepada Prabu Brawijaya untuk ikut dalam sayembara tersebut.
"Ampun Gusti Prabu! Apakah hamba diperkenankan untuk mengikuti sayembara ini?" pinta pemuda itu.
"Hey pemuda, siapa namamu?" tanya Prabu Brawijaya.
"Nama saya Lembu Sura," jawab pemuda itu.
Prabu Brawijaya saat itu beranggapan pemuda berwajah lembu itu tak akan mampu merentangkan busur dan memukul gong seperti yang dikehendakinya.
Namun ternyata, dengan kesaktian yang dimilikinya, Lembu Sura dapat dengan mudah melakukan apa yang disayembarakan. Tepuk tangan penonton pun riuh menggema di pelataran istana.
Namun, sang putri merasa enggan bersuamikan pemuda berkepala lembu. Tak ingin terkesan menolak, Dyah Ayu Puspasari dan Prabu Brawijaya pun kemudian memberlakukan satu syarat tambahan, yakni Lembu Sura harus membuat sumur di puncak gunung.
Saking cintanya, Lembu Sura akhirnya mengerjakan apa yang diminta Dyah Ayu Puspasari tanpa dengan kesulitan. Tapi nyatanya, Dyah Ayu Puspasari dan ayahnya kemudian licik. Saat Lembu Sura berada di dalam sumur itu, Prabu Brawijaya memerintahkan pasukan Jenggala untuk mengubur Lembu Sura dengan batu.
Lembu Sura pun merasa dikhianati. Raja berkepala lembu itu kemudian berteriak lantang hingga terdengar kencang ke atas langit kepada Dyah Ayu dan Prabu Brawijaya.
"Oyoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung. (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau," sumpah Lembu Suro yang merasa dendam.
Tak pelak, sumpah itu membuat raja dan rakyatnya takut, sehingga masyarakat lereng Gunung Kelud hingga kini masih melakukan sesaji sebagai tolak bala sumpah itu yang disebut Larung Sesaji.
Para warga pun meyakini, setiap Gunung Kelud meletus, merupakan pertanda marahnya Lembu Sura akibat dikhianati Dyah Ayu Puspasari dan Prabu Brawijaya.
Acara Larung Saji sendiri hingga kini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan Suro oleh masyakat Sugih Waras. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri.
Kala itu, kecantikan Dyah Ayu Puspitasari, putri Prabu Brawijaya menyilaukan banyak pria. Sang putri yang memiliki tubuh yang amat mempesona itu menarik minat banyak pangeran dan raja untuk melamarnya.
Untuk menyaring siapa jodoh anaknya, Prabu Brawijaya kemudian membuat sayembara. Bagi para pria yang bisa menarik busur Kyai Garudayeksa dan mengangkat gong Kyai Sekadelima, dialah pendamping putri kesayangannya.
Pada saat yang telah ditentukan, para peserta kemudian berkumpul di alun-alun kerajaan. Prabu Brawijaya dan sang putri nampak bertengger di atas singgasana menyaksikan sayembara tersebut. Prabu Brawijaya pun kemudian memukul gong sebagai pertanda sayembara dimulai.
Satu perasatu peserta sayembara mengeluarkan seluruh kesaktiannya untuk merentang busur dan mengangkat gong tersebut. Namun, tak seorang pun yang berhasil melakukannya. Bahkan, tak sedikit pula di antara peserta yang kemudian mendapat musibah, seperti patah tangan dan patah pinggang.
Prabu Brawijaya pun kemudian menutup sayembara tersebut. Namun, ketika dia hendak memukul gong untuk menutup acara, seorang raja berwajah lembu, datang dan memohon izin kepada Prabu Brawijaya untuk ikut dalam sayembara tersebut.
"Ampun Gusti Prabu! Apakah hamba diperkenankan untuk mengikuti sayembara ini?" pinta pemuda itu.
"Hey pemuda, siapa namamu?" tanya Prabu Brawijaya.
"Nama saya Lembu Sura," jawab pemuda itu.
Prabu Brawijaya saat itu beranggapan pemuda berwajah lembu itu tak akan mampu merentangkan busur dan memukul gong seperti yang dikehendakinya.
Namun ternyata, dengan kesaktian yang dimilikinya, Lembu Sura dapat dengan mudah melakukan apa yang disayembarakan. Tepuk tangan penonton pun riuh menggema di pelataran istana.
Namun, sang putri merasa enggan bersuamikan pemuda berkepala lembu. Tak ingin terkesan menolak, Dyah Ayu Puspasari dan Prabu Brawijaya pun kemudian memberlakukan satu syarat tambahan, yakni Lembu Sura harus membuat sumur di puncak gunung.
Saking cintanya, Lembu Sura akhirnya mengerjakan apa yang diminta Dyah Ayu Puspasari tanpa dengan kesulitan. Tapi nyatanya, Dyah Ayu Puspasari dan ayahnya kemudian licik. Saat Lembu Sura berada di dalam sumur itu, Prabu Brawijaya memerintahkan pasukan Jenggala untuk mengubur Lembu Sura dengan batu.
Lembu Sura pun merasa dikhianati. Raja berkepala lembu itu kemudian berteriak lantang hingga terdengar kencang ke atas langit kepada Dyah Ayu dan Prabu Brawijaya.
"Oyoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung. (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau," sumpah Lembu Suro yang merasa dendam.
Tak pelak, sumpah itu membuat raja dan rakyatnya takut, sehingga masyarakat lereng Gunung Kelud hingga kini masih melakukan sesaji sebagai tolak bala sumpah itu yang disebut Larung Sesaji.
Para warga pun meyakini, setiap Gunung Kelud meletus, merupakan pertanda marahnya Lembu Sura akibat dikhianati Dyah Ayu Puspasari dan Prabu Brawijaya.
Acara Larung Saji sendiri hingga kini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan Suro oleh masyakat Sugih Waras. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri.
2.8 Contoh Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sangkuriang
Pada jaman dahulu, di Jawa Barat
hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang
anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di
dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing
kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan
juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan
ibunya memang sengaja merahasiakannya.
Pada suatu hari, seperti
biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di
hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang
sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung
menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang
untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau
mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka
Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya
lagi.
Sesampainya di rumah, Sangkuriang
menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya,
Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala
Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang
memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi
sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu
hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang
Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan
usia muda selamanya.
Setelah bertahun-tahun lamanya
Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya.
Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya
sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di
tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang
tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita
tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang
diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat. Pada suatu
hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum
berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat
kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan
ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip
dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab
lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon
suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.
Dayang Sumbi sangat bingung sekali,
karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang
pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya
Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi
tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.
Setiap hari Dayang Sumbi berpikir
bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir
keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah
syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat
tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal
maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin
supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta Sangkuriang
untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai. Kedua syarat
itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang menyanggupi kedua
permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum
fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu
mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan
tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari
Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan
semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.
Dayang Sumbi lalu meminta bantuan
masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur
kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau
hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan
merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.
Dengan rasa jengkel dan kecewa,
Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Karena
jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air.
Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu
melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama
Tangkuban Perahu.
Bab III Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan kali ini. Tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
referensi yang ada hubungannya di dalam tugas ini. Semoga dalam tugas ini
berguna bagu penulis dan juga pembaca.
Daftar Pustaka
- - Penjelasan Mitos http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos
- - Penjelasan legenda http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda
- - Contoh legenda http://daerah.sindonews.com/read/2014/02/15/23/836000/legenda-gunung-kelud-pengkhianatan-cinta
- - Penjelasan tentang panda http://id.wikipedia.org/wiki/Panda
- - Keunikan panda http://books.google.co.id/books?id=1xPTZVyFf4wC&pg=PT2&lpg=PT2&dq=keunikan+panda&source=bl&ots=HPwccUZOR5&sig=lPrzi0-d_I7UjbVW4ALxuL_AmJA&hl=id&sa=X&ei=N2AoU6eXLsazrgftroCYCg&redir_esc=y#v=onepage&q=keunikan%20panda&f=false
- - Penjelasan tumbuhan http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar