MAKALAH
SOFT-SKILL
Alam
Semesta, Lapisan – lapisan buni
Kehidupan
Bumi dan Rumah Kaca
RETNO
VANIA ANNISA
17513457
1PA15
FAKULTAS
PSIKOLOGI
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah yang maha esa atas kuasa dan
rahmatnya sehinnga penyusunan tugas soft-skill ini berjalan dengan baik dan
lancar.
Tujuan penulisan
artikel ini adalah untuk mengkaji keterampilan para mahasiswa untuk mendukung
kegiatan dalam belajar. Soft skills merupakan bagian kompetensi kepribadian
yang sudah ditetapkan di peraturan undang – undang yang menjadi salah satu mata
kuliah yang harus dipelajari oleh semua mahasiswa. Dalam soft skills kali ini adalah Matematika
dan Ilmu Alamiah dasar.
Ilmu alamiah dasar adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari gejala – gejala alam semesta, termasuk bumi yang kita tinggali
ini, sehingga terbentuklah komsep dan juga prinsip. Ilmu Alamiah Dasar Hanya
mengkaji konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar. Di tugas pertama ini
adalah tugas softskill Matematika dan alamiah dasar yang memiliki peran sebagai
salah satu kegiatan alam pikiran manusia, karena perhitangan matematis menjadi
dasar teknologi dan dasar pemikiran sebagai ilmu terapan alamiah.
Dikarenakan memiliki
unsur alamiah atau keingintahuaan manusia. Disini akan saya jelaskan tentang
Alam semesta, bagaimana terbentuknya alam semesta, tata surya, Lapisan –
lapisan bumi dan cara terbentuknya, kehidupan bumi, serta rumah kaca.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
....................................... 2
DAFTAR
ISI ....................................................... 3
BAB
I PENDAHULAN
1.1
LATAR BELAKANG
.................................. 4
1.2
PERUMUSAN MASALAH .......................... 4
1.3
TUJUAN PENULISAN ................................. 4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Penjelasan Alam semesta ........................................... 5
2.2
Penjelasan Tata Surya ............................... 6
2.3
Penjelasan Lapisan – lapisan planet bumi .......................... 7
2.4
Penjelasan Kehidupan bumi....................
8
2.5 Penjelasan Biogenesis dan Abiogenesis
........ 9
2.6 Rumah Kaca
....................................................... 10
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
................................................ 14
Bab 1 Pendahuluan
Sebagai mahasiswi, kita diharuskan untuk
mengembangkan softskill kita. Tidak hanya untuk menambah nilai tugas di mata
kuliah ini, tetapi juga bermanfaat untuk pemikiran kita dan juga mengembangkan
kemampuan kita. Di makalah ini akan
dijelaskan tentang terbentuknya alam semesta, tata surya, planet, matahari,
astroid, komet dan meteor, lapisan –
lapisan bumi dan cara terbentuknya, kehidupan di bumi, dan menjelaskan tentang
rumah kaca yang sudah tidak asing lagi didengar oleh orang - orang
1.2 PERUMUSAN MASALAH
· Apa itu alam semesta?
· Bagaimana
kehidupan bumi?
· Apa itu Rumah
kaca?
· Apa saja lapisan
– lapisan Bumi?
· Bagaimana cara
terbentuknya lapisan bumi?
1.3 TUJUAN PENULISAN
· Mengetahui Alam
semesta dan isinya
·
Mengetahui Rumah kaca
Bab II Pembahasan
2.1 Alam Semesta
Kata Alam semesta menurut realitas dan probabilitas yang
ditemukan dalam nature De divisione
oleh filsuf abad pertengahan Johannes Scotus Eriugena yang dikemukakan
sebagai segala sesuatu hanya, segala sesuatu yang ada, dan segala sesuatu yang
tidak ada. Waktu tidak dipertimbangkan dalam definisi ini; demikidefinisi ini
mencakup segala sesuatu yang ada, telah ada, dan akan ada, serta segala sesuatu
yang tidak ada, belum pernah ada dan tidak akan pernah ada.
Semesta diartikan sebagai salah satu yang ada, telah
ada, dan akan ada/ menurut definisi pemahanan kita, semesta terdiri dari tiga
unsur : ruang dan waktu, yang dikenal sebagai ruang-waktu atau vakum, materi
dan berbagai bentuk energi dan momentum menempati ruang-waktu dan hukum – hukum
alam yang mengatur semesta raya.
SSRF mendefinisikan alam semesta sebagai keseluruhan
dunia baik yang terlihat maupun tak terlihat ( tak kasat mata). Ini mengartikan
bahwa bumi termasuik dengan tata surya, semua rasi bintang dan galaksi –
galaksi yang berada dilangit. Adalah bagian kecil dari alam semesta
Pendapat Para Ahli Mengenai Terbentuknya Alam
Semesta
1.
Thales ( 624 –
547 SM)
Alam semesta terdiri dari 4 komponen inti yang
mendasari kehidupan di bumi. Ke – 4 komponen inti tersebut yakni, air, api,
bumi dan udara. Bumi merupakan benda dan penyusun alam semesta yang sudah ada.
Bumi merupakan bensa terapung.
2.
Anaximander (
585 – 528 SM)
Sependapat dengan Thales, namun ada unsur alam
lainnya yaitu “Apeiron”. Apeiron berupa hal – hal yang bertentangan yakni,
panas – dingin dan basah – kering. Apeiron berfungsi sebagai pengatur ke – 4
unsur penyusun alam semesta.
3.
Isaac Newton (
1643 – 1723)
Isaac Newton mengatakan bahwa alam semesta adalah
ciptaan Tuhan karena tidak mungkin alam tercipta dari chaos. Berdasarkan teori
Newton tentang gaya gravitasi, maka iadapat membuktikan suatu kekuatan tentang
adanya gaya yang mengatur pergerakan bumi, planet dan benda lainnya yang
berputar pada porosnya.
TEORI – TEORI TENTANG
PEMEBENTUKAN ALAM SEMESTA MENURUT PARA AHLI
·
Teori kabut (
Immanuel Kant )
Asap / gumpalan kabut yang mengandung debu dan gas,
terutama gas helium dan hidrogen menjadi kabut yang bergerak dan berputar, dan
membentuk sebuah cakram dengan massa terpusat di tengah – tengah cakram
sehingga terbentuknya cincin atau gelang – gelang gas yang memisahkan diri dari
bagian luar cakram, yang pada akhirnya cincin memadat,
membentuk planet –
plabet, sedangkan massa pada bagian pusat membentuk matahari.
·
Teori Kabut (
Piere Simon LaPlace )
Alam semesta berawal dari kabut panas yang berpilin
membentuk bola besar, dan kemudian terjadi proses pendinginan dan pengkerutan
sehingga bola mengecil membentuk cakram yang berputar yang makin cepat,
sebagian massa gas pada bagian luar cakram menjauh dari gumpalan intinya dan
membentuk cincin – cincin. Sehingga cincin membentuk gumpulan padat sehingga
terbentuklah planet – planet dan satelit yang pada bagian massa ga yang
ditinggalkan di bagian pusat piringan pada inti membentuk matahari.
·
Teori bintang
kembar
Awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (
bintang kembar ), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping – keping.
Akibat pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka keping – keping ini bergerak
mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet – planet. Sedangkan
bintang yang tidak meledak adalah matahari.
·
Teori Seady
State ( Paham Materialis)
Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta itu tidak
pernah berawal dan tidak pernah berakhir. Ada material baru yang menggantikan
material lama.
2.3 LAPISAN – LAPISAN BUMI
Bumi adalahsalah satu anggota tata surya dengan
matahari sebagai pusatnya. Bumi diperkirakan
telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, dan merupakan satu –
satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup. Permukaan bumi
terdiri dari daratan dan lautan.
Lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut :
1.) Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan tanah dan batuan .Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup.Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajad Celcius.Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (46,6%), Silikon (27,7%), Aluminium (8,1%), Besi (5,0%), Kalsium (3,6%) Natrium (2,8%), Kalium (2,6%) dan Magnesium (2,1%). Unsur–unsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut dengan batuan.
1.) Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan tanah dan batuan .Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup.Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajad Celcius.Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (46,6%), Silikon (27,7%), Aluminium (8,1%), Besi (5,0%), Kalsium (3,6%) Natrium (2,8%), Kalium (2,6%) dan Magnesium (2,1%). Unsur–unsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut dengan batuan.
2.) Selimut atu Selubung Mantel
Selimut merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat Celcius.
3.) Inti Bumi
Inti bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900–5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC.Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4500oC.
Inti bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900–5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC.Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4500oC.
Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas
litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer adalah lapisan paling luar bumi
(tebal kira-kira 100 km) dan terdiri dari kerak bumi dan bagian atas
selubung. Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan yang luas misalkan
gunungapi.Litosfer bersuhu dingin dan kaku.Di bawah litosfer pada kedalaman
kira-kira 700 km terdapat astenosfer.Astenosfer hampir berada dalam titik
leburnya dan karena itu bersifat seperti fluida.Astenosfer mengalir akibat
tekanan yang terjadi sepanjang waktu.Lapisan berikutnya mesosfer.Mesosfer lebih
kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer.Mesosfer
terdiri dari sebagian besar selubung hingga inti bumi.Permukaan bumi ini
terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng. Ketebalannya
sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang
merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari kerak dan
selubung atas.Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu bergerak diatas
astenosfer yang lebih cair.Arus konveksi memindahkan panas melalui zat cair
atau gas, yang membuat lempeng-lempeng dapat bergerak, yang dapat menimbulkan
getaran yang terjadi dipermukaan bumi.
2.4 KEHIDUPAN BUMI
Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia
telah terbentuk kira-kira 4.600.000.000 tahun lalu bersamaan dengan
planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan matahari dengan pusatnya.
Sejarah kehidupan di Bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya microorganisme sederhana yaitu becteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000....000 tahun lalu baru muncul organisme ber sel banyak.
Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi. P3erkembangan tumbuhan di awali oleh pteridofita ( tumbuhan paku ), Gimnosperma ( tumbuhan berujung ) dan terakhir angiosperma ( tumbuhan berbunga ). Sedangkan perkembangan hewan dimulai dari invertebrate, ikan, amfibia, reptilian, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa prakambrium.
Sejarah kehidupan di Bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya microorganisme sederhana yaitu becteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000....000 tahun lalu baru muncul organisme ber sel banyak.
Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi. P3erkembangan tumbuhan di awali oleh pteridofita ( tumbuhan paku ), Gimnosperma ( tumbuhan berujung ) dan terakhir angiosperma ( tumbuhan berbunga ). Sedangkan perkembangan hewan dimulai dari invertebrate, ikan, amfibia, reptilian, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa prakambrium.
Masa Arkeozoikum ( 4,5 – 2,5 milyar thn lalu )
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba. Masa
Arkeozoikum ( arkean ) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang
kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di
beberapa bagian dunia uang lazim disebut kraton/perisai benua. Batuan tertua
tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal
terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitive di
dalam samudra berupa micro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang
telah ditemukan adalah fosil stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur
kira-kira 3.500.000.000 tahun.
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta thun
lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa
Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini
kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi organisme
bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme
lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan
koral mulai muncul di laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil
sejati pertama. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai
masa pra-kambrium.
Jaman Kambrium (590-500 juta t6hun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin
untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrate mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh
kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan
cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum di jumpai dan penyebarannya luas
adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan
Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya
pannotia) merupkan cakal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian
Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih
berupa benua-benua kecil yang terpisah.
2.6 RUMAH KACA
Rumah kaca adalah
sebuah bangunan dimana tanaman dibudidayakan. Sebuah rumah kaca tersebut
terbuat dari gelas atau plastik; yang akan menjadi panas karena radiasi
elektromagnetik yang datang dari matahari memanaskan tumbuhan, tanah dan barang
lainnya didalam bangunan ini.
Kaca tang digunakan
untuk rumah kerja bekerja sebagai medium transmisi yang dapat memilij frekuensi
spektral yang berbeda – beda dan efeknya adalah untun menangkap energi di dalam
rumah kaca, yang memanaskan tumbuhan dan tanah didalamnya yang juga memanaskan
udara dekat tanah dan udara ini dicegah naik keatas dan mengalir keluar.
Rumah kacaseirng kali
digunakan untuk mengembangkan bunga, buah dan tanaman tembakau.
Rumah kaca melindungi
tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan, melindungi tanaman dari badai
debu dan “blizzard”, dan menolong mencegah hama. Pengontrolan cahaya dan suhu
dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Rumah kaca dapat memberikan suatu
negara persediaan bahan makanan, dimana tanaman tak dapat tumbuh karena
keganasan lingkungan. Akan tetapi dengan kelebihan rumah kaca terdapat juga
dampak dari rumah kaca.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon
dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan
konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara
dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
- 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
- 25% diserap awan
- 45% diserap permukaan bumi
- 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi
inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya,
untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam
di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca
adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2)
serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).
Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan
adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di
atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah
kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga
akan mengakibatkan meningkatnya suhu air
laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan
laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat
besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah
meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan
gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan
global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin
banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer.
Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan kali ini. Tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
referensi yang ada hubungannya di dalam tugas ini. Semoga dalam tugas ini
berguna bagu penulis dan juga pembaca.
Daftar Referensi
http://kamusq.blogspot.com/2012/04/teori-asal-usul-kehidupan-biogenesis.html#sthash.MaiZm9kq.dpuf